sistempelumasan pada mesin kapal mesin dan kapal. mesin diesel kapal samuelnainggolan. mesin diesel kapal reparasi dan perawatan dosenkapal com. 1 / 30. skripsi teknik elektro gambar foto hari ini terbaru dan terkini''JENIS MESIN DIESEL GENERATOR INDUSTRI GENSET GENERATOR APRIL 23RD, 2018 - JENIS MESIN DIESEL GENERATOR

Minyak pelumas mesin kapal laut berfungsi untuk memperkecil gesekan-gesekan pada permukaan komponen-komponen yang bergerak dan bersinggungan. Selain itu minyak pelumas juga berfungsi sebagai cairan pendingin pada beberapa motor, pencegah karat, sebagai bahan pembersih, perantara oksidasi, dan mencegah terjadinya kebocoran gas hasil pembakaran. Karena dalam hal ini motor diesel yang digunakan termasuk dalam jenis motor dengan kapasitas pelumasan yang besar, maka sistem pelumasan untuk bagian-bagian atau mekanis motor dibantu dengan pompa pelumas. Sistem ini digunakan untuk mendinginkan dan melumasi engine bearing dan mendinginkan piston. Oli merupakan minyak pelumas mesin kapal yang berwujud cair, kontras dengan minyak pelumas berbentuk setengah padat yang disebut gemuk. Berdasar bahannya oli dapat digolongkan menjadi pelumas mineral disebut juga pelikan, yaitu minyak pelumas yang berasal dari minyak bumi, pelumas nabati, dan pelumas sintetik. Pelumas kapal biasanya menggunakan pelumas mineral. Sistem pelumasan Minyak Pelumas Mesin Kapal Laut yang ideal hendaknya memenuhi persyaratan Memelihara film minyak yang baik pada dinding silinder sehingga mencegah keausan berlebihan pada lapisan silinder, torak, dan cincin torak Mencegah pelekatan cincin torak Merapatkan kompresi dalam silinder Tidak meninggalkan endapan karbon pada mahkota dan bagian atas dari torak dan dalam lubang buang serta lubang bilas Tidak melapiskan lak pada permukaan torak atau silinder Mencegah keausan bantalan Mencuci bagian dalam mesin Tidak membentuk lumpur, menyumbat saluran minyak, tapisan, dan saringan, atau meninggalkan endapan dalam pendingin minyak Dapat digunakan dengan sembarang jenis saringan Hemat penggunaannya Memungkinkan selang waktu yang cukup lama sebelum perlu diganti Memiliki sifat yang bagus pada start dingin. Memiliki kekentalan yang tepat dan stabil terhadap pengaruh suhu Bersifat tidak merusak komponen mesin anti karat Tidak menimbulkan busa Kualitas oli mesin minyak pelumas mesin kapal Baca juga Distributor Wire Clip Berkualitas Oli mesin kapal diklasifikasikan sesuai dengan standar API American Petroleum Institute. Klasifikasi oli mesin untuk mesin bensin ditunjukkan dengan huruf depan “S” SA, SB, SC, SD, dan seterusnya. Klasifikasi oli mesin untuk mesin diesel ditunjukkan dengan huruf depan “C” CA, CB, CC, CD, dan seterusnya. Semakin besar huruf belakang semakin baik kualitas oli tersebut oli dengan grade CD lebih baik dari oli dengan grade CC. VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier alat marine di jakarta dan juga menjual fire hose, fire blanket, baju pemadam kebakaran, APAR, dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, alat safety kapal, alat rigging, alat lifting, tali mooring, tali tambang, wire rope, webbing sling, Smoke Signal, Jangkar kapal, Jaket Pelampung, GPS dll. Lihat produk kami lainnya di sini. Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp 081290808833 atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected] Atau lihat produk kami lainnya di sini.
PadaGambar 14.8 dan Gambar 14.9 memperlihatkan terowongan poros dan kapal dengan kamar mesin agak ke tengah. Gambar 14.8 Terowongan Poros . 1. Atap terowongan 2. Pelat lulut 3. Poros baling-baling 4. Dinding terowongan 5. Penegar 6. Instalasi pipa 7. Tempat untuk jalan 8. Fondasi poros M/E. B C. A. panjang kamar mesin D. E ` Gambar 14.9 Kapal ArticlePDF Available Abstractp> Poros baling-baling berputar didalam tabung sehingga perlu dilengkapi dengan sistim pelumasan. Ada dua macam sistim pelumasan poros baling-baling yaitu sistim pelumasan dengan air laut dan sistim pelumasan dengan minyak. Didalam tabung poros dibagian ujung depan dan ujung belakang dipasang bantalan poros, seal dan paking, hal ini bertujuan agar bekerjanya sistim pelumasan dan kekedapan poros baling-baling dapat bekerja dengan baik. Karena tabung poros digunakan sebagai media pelumasan dengan bahan pelumas yang berbeda, maka bahan bantalan, paking dan seal terbuat dari bahan yang berbeda sehinggamampu mendukung kinerja sistim pelumasan dan komponen tersebut tidak dapat saling dipisahkan karena selalu erat berhubungan satu sama lain.
6B45E111-2 7 6 5 4 3 2 1 Simbol Simbol di bawah ini menunjukkan isi bab. Special tool Oli atau fluida sesuai spesifikasi Putaran mesin sesuai spesifikasi Momen pengencangan sesuai spesifikasi Ukuran sesuai spesifikasi Besaran kelistrikan sesuai spesifikasi (resistan, voltase, arus) Simbol hingga pada diagram gambar menunjukkan grade pelumas dan titik pelumasan.
Pada system transmisi pada kapal sebenarnya adalah suatu system dimana daya yang dikeluarkan dari mesin utama prime mover supaya dapat digunakan untuk menggerakkan suatu kapal dengan thrust yang sesuai dengan diharapkan, dan untuk memindahkan daya dari prime mover tersebut maka dibutuhkan suatu system transmisi pada kapal. Transmission system pada suatu kapal terdiri atas berbagai macam komponen dimana komponen tersebut nantinya akan saling berhubungan satu dengan yang lain, komponen komponen tersebut seperti shafting, coupling atau clutch , gearbox dan bearings. Komponen komponen tersebut memiliki peranan masing masing pada system transmisi pada suatu kapal. Perlakuan pada setiap komponen harus diperhatikan dengan detail supaya transmisi daya yang dihasilkan maksimal dan sesuai dengan kebutuhan. Pada shafting misalnya, shafting pada main engine kapal berguna untuk mengkonversikan daya rotasi yang dihasilkan dari main engine/prime mover kapal menjadi thrust yang nantinya digunakan untuk menggerakkan suatu kapal. Propeller juga termasuk salah satu komponen penting pada proses shafting ini, dimana nantinya propeller inilah yang digunakan untuk menggerakkan suatu yang harus diperhatikan adalah bagaimana kita mengurangi getaran getaran yang terjadi di poros yang dapat menghilangkan daya yang dihasilkan dari suatu prime mover, bagaimana system pelumasannya dan sebagainya dan untuk mendukung shafting maka diperlukan lah bearings atau bantalan yang menjaga suatu shaft tetap pada porosnya. Sedangkan gearbox disinilah tempat perubahan daya yang dihasilkan oleh suatu prime mover diubah dan disesuaikan dengan putaran propeller yang dibutuhkan agar tidak terjadi kavitasi dan daya dapat dipergunakan secara maksimal untuk menggerakkan suatu gearbox pada kapal terdapat suatu reduction gear yang digunakan untuk menurunkan putaran dari mesin utama. Perlu diperhatikan desain roda gigi tersebut dan di sesuaikan dengan bentuk propeller Setiap propeller digerakkan dengan sistim roda gigi dengan perbandingan reduksi yang sesuai dengan karakteristik baling-baling. Sistim roda gigi adalah dari reversing reduction gear type. Setiap roda gigi dilengkapi dengan pompa minyak pelumas, thermometer, dan Thrust bearing yang dipasang menyatu dengan rumah roda gigi, berapa rasio ukuran tiap gear yang tepat dan lain clutch atau coupling sebenarnya clutch atau coupling ini berfungsi menghubungkan antara gear dengan shaft. Maka melihat uraian diatas maka perlu kita memahami apa itu daya dan thrust pada kapal terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam masalah system transmisi pada kapal. Engine banyak ditemui dalam aktifitas kehidupan manusia, secara kumulatif sebagai penghasil daya yang berguna untuk menggerakan kendaraan, peralatan industri, penggerak generator pembangkit energi listrik, sebagai penggerak propeler kapal dan lain-lain. Pada suatu engine dapat menghasilkan daya dan energi maksimal namun tidak semua daya dan energi tersebut nantinya akan digunakan untuk menggerakkan kapal karena terdapat gaya gaya lain yang tedapat pada suatu kapal. Gaya-gaya ini diteruskan ke poros engkol melalui connecting rod dan melalui main bearing gaya-gaya ini di berikan ke rumah bantalan engine body. Bearing utama dan journal bearing pada komponen engine bekerja dengan beban yang tinggi. Beban impulsif akibat kompresi dan pembakaran menyebabkan adanya beban kontak yang akan terjadi ketika engine beroperasi. Batang penghubung shaft menjadi faktor yang sangat dominan dalam penelitian ini karena berfungsi sebagai alat untuk memindahkan daya indikatur Ni yang dihasilkan dalam cambustion chamber ke poros engkol. Daya ini akan berubah menjadi daya efektif Ne setelah memperhitungkan kerugian mekanis ηm. Teknik yang digunakan untuk mendeteksi kondisi keausan bantalan termasuk pengukuran ketebalan lapisan film, pengukuran kesesumbuan poros, analisis signal getaran, dan lain-lain sudah dilakukan. - Daya Efektif PE adalah besarnya daya yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya hambat dari badan kapal hull, agar kapal dapat bergerak dengan kecepatan servis sebesar Vs. P = R xVs - Daya Dorong PT adalah besarnya daya yang dihasilkan oleh kerja dari alat gerak kapal propulsor untuk mendorong badan kapal. P = TxVa - Daya Yang Disalurkan PD adalah daya yang diserap oleh baling-baling kapal guna menghasilkan Daya Dorong sebesar Pt P = 2π Qd n dimana Q adalah torsi yang disalurkan dari main engine dan n adalah jumlah propeller. - Daya Poros PS adalah daya yang terukur hingga daerah di depan bantalan tabung poros stern tube dari sistem perporosan penggerak kapal. Effisieiensi shaft sekitar 98% dari Daya Rem / Brake Power . Ada 2 tipe pelumasan secara conventional Pelumasan Minyak Pelumasan Air Sistem modern untuk pelumasan air adalah dengan memberikan pasokan air pelumas dari dalam badan kapal, sehingga tidak lagi menggunakan air laut. Karena itu seal-seal yang digunakan menjadi mirip dengan sistem pelumasan minyak. Sistim pelumasan air laut - air laut masuk melalui celah bantalan bagian belakang - Pada bagian depan digunakan remes packing untuk menjaga kekedapan - Menggunakan bantalan kayu pok Lignum vitae Sistim pelumasan minyak lumas - pelumasan menggunakan minyak lumas - Bantalan menggunakan babbit methal - minyak lumas ditampung dalam tangki dan dialirkan ke tabung buritan - Sistim kekedapan menggunakan seal baik didepan maupun dibelakang - dilengkapi dengan pompa untuk sirkulasi minyak lumas Salah satu penyebab kesalahan dalam memilih bahan pelumas untuk permesinan kapal adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam bahan pelumas, yang dapat berakibat fatal karena dapat merusak komponen-komponen mesin yang tidak sesuai dengan standar spesifikasi pabrik pembuat bahan pelumas. Pengetahuan bahan pelumas mutlak harus dimiliki oleh awak kapal dalam bekerja di atas kapal. disamping itu awak kapal juga diharuskan mengetahui dan memahami tentang bahan pelumas yang sering digunakan dalam bidang permesinan di kapal untuk menghindari kesalahan dalam pemilihan bahan pelumas yang digunakan di kapal. Sumber utama pelumas adalah minyak bumi yang merupakan campuran beberapa organic, terutama hidrokarbon. Segala macam minyak bumi mengandung paraffin CnH2n-2, naftena CnH2n dan aromatik CnHn, jumlah susunan tergantung sumber minyaknya. Aromatik mempunyai sifat pelumasan yang baik tetapi tidak tahan oksidasi. Paraffin dan naftena lebih stabil tetapi tidak dapat menggantikan aromatik secara keseluruhan. Karena tipe aromatik tertentu bertindak sebagai penghalang oksidasi dan parafin murni tidak mempunyai sifat pelumasan yang baik. Perbedaan yang lain yaitu aromatik mempunyai viskositas rendah, naftena mempunyai viskositas sedang, dan paraffin mempunyai viskositas tinggi. Oksidasi minyak mineral umumnya menyebabkan meningkatkan viskositas serta terbentuknya asam dan zat yang tidak dapat larut. Apabila terjadi oksidasi besar-besaran akan menyebabkan korosi dan bahkan merusak logam yang dilumasi, kemudian oli harus diperbaharui. Daya tahan oksidasi berkurang pada suhu yang tinggi. Dengan minyak pelumas yang baik, oksidasi berkurang pada suhu yang tinggi. Dengan minyak pelumas yang baik, oksidasi masih akan tetap berlangsung perlahan-lahan pada suhu 80 0 C. diatas suhu tersebut kecepatan oksidasi meningkat dengan cepat. Kecepatan oksidasi tergantung pada suhu udara dan macam bahan bantalan bearing. Oleh karena itu sangat sulit menentukan suhu operasi maksimum dan bagaimana seringnya minyak pelumas oli harus diganti. Fungsi pelumas Fungsi terpenting dari pelumas adalah mencegah logam bergesekan, menghindari keausan, mengurangi hilangnya tenaga, dan mengurangi timbulnya panas. Hal yang diinginkan adalah apabila gesekan logam dicegah atau ditiadakan, disebut hydrodinamik atau penuh film pelumas, disini gesekan metal betul-betul diganti dengan gesekan dalam pelumas yang sangat rendah. Sebaliknya karena tekanan tinggi, kecepatan rendah, pelumas tidak cukup dan sebagainya, film pelumas menjadi sangat tipis, pelumas akan disebut dalam kondisi boundary dan masih menyebabkan gesekan logam. Disamping itu gesekan juga tergantung dari kehalusan dan keadaan logam, selain kemampuan pelumas. Bahan yang tidak sejenis biasanya kurang menyebabkan kerusakan permukaan dibandingkan bahan yang sejenis. Dalam kenyataan molekul pelumas yang berhubungan langsung dengan logam akan diserap permukaan logam. Kemampuan dan adhesi penyerapan molekul-molekul ini memberikan daya tahan pada logam. Terlepas dari kemampuan pelumas, pelumas harus tahan lama, tahan panas dan tahan oksidasi. Minyak mineral, tumbuh-tumbuhan dan binatang atau gemuk sebagai pelumas mempunyai kemampuan pelumas tetapi tidak cukup tahan oksidasi. Viskositas adalah ukuran tahanan mengalir suatu minyak merupakan sifat yang penting dari minyak pelumas. Beberapa pengujian telah dikembangkan untuk menentukan viskositas, antara lain pengujian Saybolt, Redwood, Engler, dan Viscosity Kinematic. Viskositas semua cairan tergantung pada suhu. Bila suhu meningkat maka daya kohesi antar molekul berkurang. Sebagai jenis minyak perubahan viskositasnya sangat drastis dibandingkan yang lainnya. Titik beku suatu minyak adalah suhu dimana minyak berhenti mengalir atau dapat juga disebut titik cair yaitu suhu terendah dimana minyak masih mengalir. Pengetahuan mengenai hal ini penting dalam pemakaian minyak pada suhu yang rendah Gesekan dan Pelumasan Gesekan akan terjadi bila dua permukaan bahan yang bersinggungan digerakkan terhadap satu sama lain, gesekan itu menyebabkan keausan, dengan melumas berarti memasukkan bahan pelumas antara dua bagian yang bergerak dengan tujuan untuk mengurangi gesekan dan keausan. a. Gesekan Kering Gesekan kering terjadi bila tidak terdapat bahan pelumas. Jadi antara bagian-bagian yang bergerak terjadi kontak langsung. Perlawanan gesekan adalah akibat dari kaitan berturut-turut dari puncak bagianbagian yang tidak rata. Besarnya koefisien gesek ditentukan oleh jenis permukaan yang saling bergeser, koefisien gesek antara 0,3 sampai 0,5. Gesekan kering tidak diperbolehkan dalam peralatan teknik. b. Gesekan Zat Cair dan Pelumasan Penuh Gesekan zat cair terjadi jika antara permukaan terdapat suatu lapisan bahan pelumas yang demikian tebalnya, sehingga puncak-puncak yang tidak rata itu tidak saling bersinggungan lagi. Jadi dalam hal ini tidak terdapat gesekan kering antara bagian-bagian yang bergerak melainkan suatu gerakan zat cair antara lapisan-lapisan bahan pelumas. Besarnya koefisien gesek ditentukan oleh tebalnya lapisan bahan pelumas dan oleh viskositas. Koefisien itu lebih kecil dari 0,03. pelumasan yang terjadi karena gesekan zat cair dinamakan pelumasan penuh atau pelumasan hidro dinamis. Keuntungan yang terpentingdari pelumasan penuh ialah pengausan yang sangat pelumasan penuh tergantung dari banyak faktor , yaituviskositas dari bahan pelumas, garis tengah poros, kecepatan putarporos, beban, suhu kerja, cara pemasukan minyak, ruang main antaraporos dan bantalan, jenis dan sebagainya. c. Gesekan Setengah Kering dan Pelumasan Terbatas Gesekan setengah kering terjadi jika antara permukaan terdapat lapisanbahan pelumas yang demikian tebalnya, sehingga puncak-puncak yangtidak rata masih dapat bersinggungan. Jadi dalam hal ini terjadigesekan kering sebagian dan gesekan zat cair koefisien gesek ditentukan oleh jenis bidang yang bergeserterhadap satu sama lain, tebalnya lapisan bahan pelumas dan viskositas serta daya lumas dari bahan pelumas. Koefisien daya lumas kira-kira 0,1. pelumasan yang terjadi pada gesekan setengah kering dinamakan pelumasan terbatas. 3. Jenis Pelumas Minyak pelumas yang digunakan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,yaitu sebagai berikut. a. Minyak tumbuh-tumbuhan Minyak tumbuh-tumbuhan diperoleh dengan cara memeras biji atau buah. Pada minyak tumbuh-tumbuhan yang terpenting dalam teknikialah minyak lobak rape oil, minyak biji katun dan biji risinus. b. Minyak hewan Minyak hewan diperoleh dengan cara merebus atau memeras tulangbelulang atau lemak babi. Minyak hewan yang terpenting untukkeperluan teknik ialah minyak tulang dan minyak ikan. Minyaktersebut masing-masing diperoleh dari kaki hewan dan ikan. Minyaktumbuh-tumbuhan dan minyak hewan keduanya mempunyai dayalumas yang baik, oleh sebab itu minyak tersebut dinamakan dari minyak itu ialah cepat menjadi tengit yang berartibahwa minyakmenjadi cepat rusak. Minyak tumbuh-tumbuhan danminyak hewan hampir tidak digunakan secara tersendiri sebagaiminyak pelumas. Akan tetapi karena daya lumasnya baik sekali makaditambahkan pada minyak mineral. c. Minyak mineral Minyak mineral diperoleh dengan cara distilasi penyulingan minyakbumi secara bertahap. Minyak mineral lebih murah dari pada minyaktumbuh-tumbuhan atau minyak hewan, akan tetapi lebih tahan lamadari kedua macam minyak tersebut. Hanya saja daya lumas dariminyak mineral tidak sebaik minyak tumbuh-tumbuhan dan minyakhewan. d. Minyak kompon Minyak kompon itu adalah campuran antara minyak mineral dengansedikit minyak tumbuh-tumbuhan atau minyak hewan. Campuran inimempunyai daya lumas yang lebih sempurna dari pada minyakmineral. 4. Bahan Aditif Bahan tambahan aditif itu ialah zat kimia yang ditambahkan pada minyakdengan tujuan untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu dari minyak yangbersangkutan. Berbagai macam bahan tambahan itu diberi nama menurutsifat yang diperbaikinya dalam minyak. Jenis bahan tambahan adalah sebagai berikut ; a. bahan tambahan untuk menurunkan titik beku. b. Bahan tambahan untuk meningkatkan indeks viskositas. c. Bahan tambahan pemurni dan penyebar. Aditif ini menjaga supaya bagian-bagian zat arang tetap tinggal melayanglayangdan mencegahnya melekat pada logam, dengan demikian pesawatyang bersangkutan tetap dalam kondisi antioksidan mengurangi ketuaan minyak, jadi minyak yang diberiaditif antioksidan tidak cepat mengoksida sehingga pengasaman dapatdicegah. Aditif antikorosi memberi lapisan pelindung pada bagian mesin dengan demikian dapat dicegah termakanya oleh asam yang terjadi dalam minyak. Aditif dapat mencegah dua bagian permukaan logam yang salingbersinggungan berpadu dan juga meningkatkan daya lumas yang diberi aditif peningkat nilai tekanan batas, tahan terhadaptekanan tinggi. 5. Gemuk Gemuk adalah produk padat agak cair, umumnya tersusun dari minyak dansabun disamping metode lain membuat gemuk. Kandungan minyakumumnya antara 75-95%. Gemuk lebih tahan karat, tahan oksidasi, tahanudara lembab dan sebagainya. Kita menggunakan gemuk apabilapemakaian oli mengalami kesulitan karena tidak ada bantalan mempunyai struktur halus atau butiran, sedangkan gemukroda gigi ulet dan berserabut. Untuk roda gigi harus mempunyai adhesiyang kuat pada logam sehingga tidak terlempar keluar dari antara roda gigi pada kotak roda gigi yang tidak tertutup adalah agar cairsehingga gemuk dapat kembali pada posisi dengan jenis logam yang digunakan untuk pelumasan, kita membedakan gemuk sebagai berikut ini. a. Gemuk sabun kalsium gemuk kapur Gemuk ini tahan air tetapi tidak tahan suhu tinggi, titik tetesnyaterletak antara 90 – 1500 C. gemuk sabun kalsium digunakan untukpelumasan umum terutama untuk bantalan luncur. b. Gemuk sabun natrium gemuk soda Gemuk ini tidak tahan air akan tetapi tahan suhu tinggi, titik tetesnyaterletak antara 150 – 2300 C. gemuk sabun natrium digunakan untukpelumasan bantalan peluru dan bantalan golong. c. Gemuk sabun aluminium Gemuk ini tahan air, akan tetapi tidak tahan suhu tinggi, titik tetesnyaterletak pada 900 C. Gemuk ini sesuai untuk penggunaan khusus yangmemerlukan perlawanan terhadap daya lempar keluar. d. Gemuk sabun litium Gemuk ini tahan air dan tahan suhu tinggi, titik tetesnya terletak pada180 0 C. gemuk sabun litium digunakan sebagai gemuk serba guna yangberarti bahwa gemuk ini dapat digunakan untuk banyak macamkeperluan. e. Gemuk basa campuran Gemuk ini mengandung sabun kalsium dan sabun natrium, sifatgemuk ini tentu saja berada diantara sifat sabun kalsium dan sifatsabun natrium. Gemuk basa campuran digunakan sebagai gemuk serbaguna, akan tetapi tidak mungkin ditempat yang ada air. Suhu kerjamaksimum kira-kira 400 C, lebih rendah dari pada titik tetes. 6. Penggunaan Pelumas Pelumas dapat digunakan untuk beberapa keperluan antara lain sebagaiberikut. a. Minyak lumas mesin Tersedia dalam dua kualitas yaitu bermutu rendah dan tinggi. Bermuturendah diperuntukkan untuk bagian-bagian yang dapat dilumas daritempat minyak lumas. Kualitas yang lebih tinggi diperuntukan untuksystem sirkulasi pelumasan bantalan, roda gigi transmisi beban ringandimana oli harus berfungsi dalam jangka waktu yang lama, bermutudan tahan oksidasi. Viskositas yang diberikan untuk bantalantergantung beberapa factor yaitu; beban, suhu, kecepatan, diameterporos dan system pelumasan. b. Pelumasan transmisi roda gigi lurus dan roda gigi cacing Minyak lumas mineral murni tidak tahan lama untuk pelumas padabeban berat dan beban hentakan transmisi roda gigi dan minyak system roda gigi, beban ringan yang terbuka diperlukan minyaklumas yang adhesi dengan logam dan tidak terlempar dari roda roda gigi beban berat terbuka, campuran yang mengandungaspal ulet sering digunakan pada suhu yang tinggi. c. Minyak lumas motor Minyak lumas motor bensin mengandung pembersih untuk mencegah mengendapnya kotoran padat dengan menjaganya tetap dalam kondisi bersih. d. Minyak lumas silinder uap Minyak lumas silinder uap harus mempunyai titik nyala yang tinggidan tidak mengandung bahan yang mudah menguap pada uap mengandung gemuk tertentu diperbolehkan beremulsi dengan cairan yang bersifat pelumas yang baik, adhesi pada logam cukup baik. e. Minyak lumas hidrolik Dengan alasan keselamatan cairan hidrolik tidak mudah menyala, dan mempunyai kekentalan yang rendah, apalagi untuk system hidrolik yang bekerja di dekat api. c. Rangkuman. 1. Bahan pelumas berasal dari minyak bumi yang merupakan campuran beberapa organic, terutama hidrokarbon. 2. Fungsi pelumas adalah mencegah logam bergesekan, menghindarikeausan, mengurangi hilangnya tenaga, dan mengurangi timbulnyapanas. 3. Viskositas adalah ukuran tahanan mengalir suatu minyak merupakan sifat yang penting dari minyak pelumas. 4. Pengujian untuk menentukan viskositas minyak pelumas adalahpengujian Saybolt, Redwood, Engler, dan Viscosity Kinematic. 5. Gesekan kering terjadi bila tidak terdapat bahan pelumas padapermukaan logam atau metal. 6. Besarnya koefisien gesek ditentukan oleh tebalnya lapisan bahan pelumas dan oleh viskositas. 7. Minyak pelumas yang digunakan dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu minyak tumbuh-tumbuhan, minyak hewan, minyak mineral, dan minyak kompon. 8. Bahan tambahan aditif adalah zat kimia yang ditambahkan pada minyak pelumas dengan tujuan untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu dari minyak yang bersangkutan. 9. Gemuk adalah produk padat agak cair, dengan kandungan minyak umumnya antara 75-95%. 10. Gemuk lebih tahan karat, tahan oksidasi, tahan udara lembab dan sebagainya.
Untukkamar mesin di belakang dapat dilihat pada Gambar 2. Kamar mesin pada kapal-kapal besar biasanya lebih dari dua lantai. Pada lantai pertama atau lantai alas dalam terletak mesin utama dan pada lantai kedua terletak generator pembangkit tenaga listrik. Jumlah generator lebih dari satu, dan umumnya dua atau tiga.
Apakah Anda mencari gambar tentang Gambar Sistem Pelumasan Mesin Kapal? Terdapat 46 Koleksi Gambar berkaitan dengan Gambar Sistem Pelumasan Mesin Kapal, File yang di unggah terdiri dari berbagai macam ukuran dan cocok digunakan untuk Desktop PC, Tablet, Ipad, Iphone, Android dan Lainnya. Silahkan lihat koleksi gambar lainnya dibawah ini untuk menemukan gambar yang sesuai dengan kebutuhan anda. Lisensi GambarGambar bebas untuk digunakan digunakan secara komersil dan diperlukan atribusi dan retribusi.
Padasistim pelumasan tergantung juga pada dua faktor yaitu : 1. Faktor bahan pelumas. 2. Faktor bahan yang dilumasi itu sendiri. Oleh karena itu mutu dan kebersihan minyak lumas perlu dijaga supaya menjamin kelancaran kinerja dari mesin induk,karena sering terjadi kinerja mesin induk terganggu disebabkan pada bahan minyak lumas banyak terdapat
Pentingnya mesin induk dalam sebuah kapal perlu dilakukan upaya-upaya dalam menangani sistem pelumasan mesin diesel sebagai alat penggerak utama pada sebuah kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui tentang sistem pelumasan mesin induk di atas kapal KM. Djo pada PT. Dharma Bahari Riau a proses pelumasan mesin induk di KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, b memaparkan kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan pelumasan mesin di KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, dan c upaya apa saja untuk mencapai tekanan minyak lumas pada tekanan yang diharapkan. Metode penelitian deskriktif analisis dengan menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati yaitu pelumasan dan pengaruh sistem pelumasan mesin induk pada KM. Djo. No. 2. Berdasarkan hasil penelitian dan temuan di lapangan sistem pelumasan pada mesin induk diatas kapal KM. Djo menggunakan sistem pelumasan carter kering, penggantian minyak pelumas selalu dilakukan setelah 1200 jam kerja, tekanan dari minyak lumas harus mencapai tekanan 5kg/cm atau yang telah ditentukan. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kerusakan pada minyak lumas dengan pemeriksaan dan penggantian saringan/filter penggantian minyak lumas dapat memperkecil kerusakan pada mesin tersebut dan berikan minyak lumas sesuai dengan tipe dan jam kerja pada kapal. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135 Volume I No. 1. Mei 2019. 19 Metode Perawatan Sistem Pelumasan Untuk Menunjang Kinerja Motor Induk Di Atas Kapal KM. DJO Pada PT. DHARMA BAHARI RIAU Iing Mustain1, Taufik Hidayat2, Abdurohman3 1,2,3 AKMI Suaka Bahari Cirebon ABSTRACT The importance of the main engine in a ship needs to be made efforts in handling the diesel engine lubrication system as the main driving device on a ship. The purpose of this study is to know about the main engine lubrication system on board KM. Djo at PT. Dharma Bahari Riau a the main engine lubrication process in KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, b explained the obstacles that occurred during the implementation of engine lubrication in KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, and c any effort to achieve oil pressure is sufficient at the expected pressure. Descriptive research method of analysis by explaining aspects that are relevant to the observed phenomenon, observed the lubrication and the effect of the main engine lubrication system on KM. Djo. No. 2. Based on the results of research and findings that lubrication systems on the main engine on board KM. Djo uses dry sump tank lubrication, replacing lubricating oil is always carried out after 1200 working hours, the pressure from lubricating oil must reach a pressure of 5kg / cm or determined. The efforts made in dealing with damage to lubricating oil by checking and replacing filters / lubricating oil replacement filters can minimize damage to the machine and provide lubricating oil according to the type and working hours on the ship. Keywords main engine, lubrication system, dry sump tank, filter oil. ABSTRAK Pentingnya mesin induk dalam sebuah kapal perlu dilakukan upaya-upaya dalam menangani sistem pelumasan mesin diesel sebagai alat penggerak utama pada sebuah kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui tentang sistem pelumasan mesin induk di atas kapal KM. Djo pada PT. Dharma Bahari Riau a proses pelumasan mesin induk di KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, b memaparkan kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan pelumasan mesin di KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, dan c upaya apa saja untuk mencapai tekanan minyak lumas pada tekanan yang diharapkan. Metode penelitian deskriktif analisis dengan menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati yaitu pelumasan dan pengaruh sistem pelumasan mesin induk pada KM. Djo. No. 2. Berdasarkan hasil penelitian dan temuan di lapangan sistem pelumasan pada mesin induk diatas kapal KM. Djo menggunakan sistem pelumasan carter kering, penggantian minyak pelumas selalu dilakukan setelah 1200 jam kerja, tekanan dari minyak lumas harus mencapai tekanan 5kg/cm atau yang telah ditentukan. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kerusakan pada minyak lumas dengan pemeriksaan dan penggantian saringan/filter penggantian minyak lumas dapat memperkecil kerusakan pada mesin tersebut dan berikan minyak lumas sesuai dengan tipe dan jam kerja pada kapal. Kata Kunci mesin induk, sistem pelumasan, carter kering, saringan minyak. Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135 Volume I No. 1. Mei 2019. 20 PENDAHULUANSemakin banyak mesin diesel digunakan maka diperlukan tempat servis mesin induk dan tenaga ahli mekanik perbaikan mesin. Untuk melakukan perbaikan mesin Mekanik mesin induk harus dapat memiliki keahlian memperbaiki mesin induk yang bermacam–macam kontruksinya sehingga setiap merek komponen mesin induk memiliki kekhususan yang perlu di pelajari. Sampai saat ini mesin kapal laut tetap menggunakan mesin induk sebagai alat utama penggerak kapal. Agar supaya pengoperasian kapal laut berjalan dengan lancar maka perlu di perhatikan untuk masalah system pelumasan yang di gunakannya. Jika memperhatikan petunjuk sistem lumas pada mesin induk kapal laut maka sistem pelumasan harus dilaksanakan secara rutin dan dilakukan minimal sebulan sekali. Pengaruh sistem pelumasan terhadap mengoperasian mesin induk di atas kapal KM. DJO pada PT. Dharma Bahari Riau. Mengingat semakin meningkatnya pengoperasian kapal di pelabuhan Cirebon dari tahun ke tahun sehingga membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan PT. Dharma Bahari Riau. Untuk hal penerimaan perbaikan dan perawatan kapal – kapal yang akan dilakukan diatas kapal, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Setelah memperhatikan pentingnya mesin induk sebagai mesin penggerak utama dan alat yang paling vital dalam sebuah kapal serta luasnya komponen – komponen mesin. Untuk itu harus di lakukan upaya– upaya dalam menangani sistem pelumasan mesin diesel sebagai alat penggerak utama pada sebuah kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui tentang sistem pelumasan Mesin Induk di atas kapal KM. Djo pada PT. Dharma Bahari Riau. Yang mencakup a proses pelumasan mesin induk di KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, b memaparkan kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan pelumasan mesin di KM. Djo PT. Dharma Bahari Riau, dan c upaya apa saja untuk mencapai tekanan minyak lumas pada tekanan yang diharapkan. A. Pelumasan mesin Dalam sebuah mesin terdapat banyak bagian yang mengalami gesekan seperti metal, roda gigi, torak yang dikenakan gaya gesek yang mengganggu gerakannya. Karena gaya ini, bagian yang bergerak menjadi aus sehingga kedudukannya longga atau malah melekat sehingga tidak dapat bergerak lagi. Jika gesekannya besar akan terjadi pemborosan tenaga penggerak mesin. Untuk mengurangi gesekan agar mencegah ausnya atau melekatnya bagian-bagian yang bergesekan dibutuhkan pelumasan dengan memberikan bahan minyak lumas pada permukaan-permukaan yang bergesekan, selain melumasi bagian-bagian yang akan bergesekan harus dibuat dari bahan yang sesuai Rasyi, 2001. Type dasar dari pada system pelumasan yang umum digunakan pada mesin-mesin ialah system carter basah dan system carter kering. a. Sistem carter basah Pada system ini di bagian bawah dari pada piringan atau pun yang juga merupakan tangki suply dan ada kalannya juga merupakan alat pendingin dari pada pelumas. Minyak lumas yang jatuh menetes dari silinder-silinder dan bantalan-bantalan kembali ke dalam tempat ini, untuk selanjutnya dialirkan kembali dengan sebuah pompa minyak lumas kedalam sistem pelumasannya tadi. Sistem sump tank basah ini banyak digunakan pada mesin-mesin kecil. b. Sistem Carter Kering Minyak lumas yang jatuh ke dalam sump tank selanjutnya di alirkan dengan sebuah pompa minyak lumas melalui sebuah filter dan dikembalikan lagi ke dalam tangki suply. Tangki suply ditempatkan di luar mesinnya, pompa ini mempunyai kapasitas yang besar sehingga dapat mengosongkan sama sekali sump tanknya atau tangkinya. Pada umumnya system ini menggunakan sebuah oil cooler baik yang menggunakan air maupun udara sebagai medium pendinginnya. Sistem carter kering ini banyak digunakan pada mesin stasioner yang besar seperti dikapal maupun didarat Wijaya, 2010. Fungsi pelumasan permukaan gesek dilaksanakan dengan pemberian minyak atau lemak lumas, dengan tujuan untuk a. Mengurangi gesekan untuk meningkatkan efisiensi mekanis. b. Mengurangi ausnya permukaan gesekan, agar melekatnya permukaan tersebut tak terjadi. c. Menyeret panas yang dihasilkan, gesekan atau panas yang diteruskan dari bahan-bahan lain agar mencegah pemanasan yang berlebihan. d. Mencuci hydrocarbon atau serbuk logam sehingga permukaan gesekan bersih. Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135 Volume I No. 1. Mei 2019. 21 e. Menutup bagian-bagian seperti cela antara silinder dan cincin torak. f. Memancarkan gaya yang bekerja secara local pada permukaan gesekan. g. Menghindari oksidasi dan karat pada permukaan gesekan. h. Mencegah adanya debu. B. Bahan minyak lumas a. Jenis-jenis minyak lumas pada mesin induk 1 Oli Cylinder M/E Medripal 440/SAE 40. 2 Oli System M/E Medripal 312/SAE 30. b. Penggolongan bahan minyak lumas 1 Minyak lumas cair Jenis yang banyak terdapat dan sering digunakan adanya minyak lumas mineral yang disuling dari minyak bumi dan dimurnikan. Penggunaannya untuk melumasi bagian-bagian yang bergerak seperti poros engkol, silinder dan lainnya. 2 Minyak lumas setengah padat Yang paling popular adalah lemak yang dihasilkan oleh penambahan sabun kalsium atau sabun soda ke minyak lumas. Dipakai untuk melumasi bagian-bagian yang bergerak lambat dan cepat, seperti transmisi, poros engkol. 3 Minyak lumas padat Grafik berbentuk serbuk dan digunakan sebagai campuran dengan lemak atau minyak lumas. Dipakai untuk melumasi bagian-bagian yang bersuhu tinggi. c. Sifat-sifat minyak lumas 1 Setiap minyak lumas mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Sifat yang perlu di tetapkan adalah Viscositas 2 Keminyakan 3 Residu karbon 4 Titik beku 5 Titik nyala 6 Keadaan air dan sedimen 7 Angka kenetralan dan keasaman 8 Angka pengendapan 9 Berat jenis 10 Warna d. Syarat minyak lumas Mengingat factor penyebabnya dan kerugian-kerugian yang terjadi akibat kerusakan minyak lumas, maka minyak lumas harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut 1 Mempunyai viscositas yang cocok untuk rongga, putaran dan beban bidang yang dilumasi, untuk rongga dan beban yang besar viscositasnya harus tinggi, dan putaran tinggi viscositasnya harus rendah. 2 Mempunyai tenaga lengket yang besar tehadap bidang minyak lumas. 3 Mempunyai kekuatan lapisan besar, agar kontak dalam logam dapat dihindarkan. 4 Bersifat anti karat. 5 Mempunyai titik alir yang rendah, agar tetap mengalir walaupun suhu kerja rendah terutama pada waktu star. 6 Mempunyai kelelahan terhadap pembentukan endapan partikel tertentu, dalam air, udara, bahan bakar dan gas hasil pembakaran. 7 Mempunyai kesanggupan untuk mencuci dan menghanyutkan partikel-partikel kecil tanpa menimbulkam pengelompokan atau endapan. 8 Bersifat menolak kotoran dalam silinder. 9 Tidak berbusa. 10 Tidak beracun, tidak menimbulkan karat. 11 Mempunyai titik nyala yang tinggi. 12 Stabil. Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135 Volume I No. 1. Mei 2019. 22 C. Metode pelumasan Selain pemilihan yang tepat bahan minyak lumas yang sesuai bagi sifat-sifat bagian gesekan dengan keadaan kerja untuk mendapatkan pelumasan yang baik. Cara memberikan bahan minyak lumas pun harus sesuai. Cara melumasi a. Pelumasan dengan tangan Jika perlu, minyak di tuangkan dengan tangan dari bagian tuang ke bagian-bagian yang bergesekan. b. Pelumasan tetes c. Minyak yang disimpan pada wadah minyak menetes terus menerus melalui lubang kecil atau pun katup jarum. d. Pelumasan sumbu e. Minyak dari pada diakhiri secara terus menerus oleh penyerapan sumbu. f. Pelumasan dengan tekanan g. Minyak diberikan oleh alat pelumas bertekanan. Ditinjau dari cara pengaliran oli ke bagian-bagian yang perlu dilumasi, ada tiga system yang umumnya di gunakan yaitu sistem percik, sistem tekan, dan sistem kombinasi. a. Sistem percik Oli sampai ke bagian yang dilumasi dengan cara dipercikkan oleh ujung pipi engkol, pada ujung pipi engkol diberi sendok pemercik yang dirancang khusus, percikkan oli akan melumasi dinding silinder dan bearing. b. Sistem tekan Oli dialirkan ke bagian-bagian yang dilumasi dengan cara di pompa. Pada bagian-bagian tertentu dari komponen mesin dibuat saluran-saluran kecil sebagai jalan aliran oli. c. Sistem kombinasi Sistem kombinasi adalah gabungan antara system percik dan sistem tekan. Keuntungannya adalah apabila system tekan tak bekerja karena pompa oli rusak maka pelumasan pada batas-batas tertentu masih berlangsung dengan sistem percik. METODE A. Metode Penelitian Penulis menggunakan metode penelitian deskriktif analisis, yaitu merupakan penelitian yang dilaksakan terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh. Penelitian dari subyek berupa individu, organisasi, industri atau perpektif yang dengan menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati yaitu pelumasan dan pengaruh sistem pelumasan mesin induk pada KM. Djo pada PT. Dharma Bahari Riau. KM Djo mempunyai 3 kapal dan yang di lakukan penelitian atau pengamatannya adalah di KM. Djo B. Teknik Pengumpulan Data a. Studi lapangan Studi langsung pada pelumasan dan pengaruh sistem pelumasan mesin induk pada KM. Djo milik PT. Dharma Bahari Riau. b. Pengamatan Observasi Pengamatan atau observasi langsung pada pelumasan dan pengaruh sistem pelumasan mesin induk pada KM. Djo milik PT. Dharma Bahari Riau. c. Wawancara Interview Melakukan wawancara dengan koresponden yang dianggap sebagai sumber informasi pada KM. Djo Djo milik PT. Dharma Bahari Riau. d. Studi Kepustakaan Library Research Mempelajari buku-buku literature, diklat-diklat, atau sumber-sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan masalah pelumasan dan pengaruh sistem pelumasan mesin induk pada KM. Djo No. 2 milik PT. Dharma Bahari Riau. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil a. Sistem Pelumasan Pada Mesin Induk Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135 Volume I No. 1. Mei 2019. 23 Berdasarkan hasil penelitian dan temuan di lapangan system pelumasan pada Mesin Induk diatas kapal KM. Djo menggunakan system pelumasan carter kering dry sump tank , yang mana dalam system ini tidak ada minyak lumas di dalam carter seperti pada mesin-mesin kecil. Pada sistem carter kering ini, minyak lumas setelah melumasi mesin jatuh ke carter kemudian dialirkan ke tangki endap sump tank dan dipompa ke filter untuk menyaring minyak lumas tersebut dari kotoran-kotoran, pecahan-pecahan bahan atau partikel-pertikel logam. Setelah minyak lumas disaring dengan melewati filter, minyak lumas tersebut dialirkan ke pendingin minyak lumas oil cooler yang berfungsi untuk mendinginkan minyak lumas, kerena minyak lumas setelah melumasi dengan menggunakan sistem kombinasi, minyak lumas dialirkan dengan menggunakan pompa roda gigi, yang dibuat saluran-saluran kecil sebagai jalan aliran minyak pelumas. Sebagian lagi dialirkan dengan cara dipercikkan untuk pelumasan. Setelah pelumasan oli turun ke carter dari carter oli kembali ke sump tank yaitu Pompa Exter Service/Pompa terpisah dengan mesin. Jusak, b. Sistem Pendinginan Minyak lumas Tujuan dari sistem pendinginan minyak lumas adalah untuk mendinginkan minyak lumas sehingga minyak lumas tidak terbakar. System pendinginan minyak lumas yang digunakan di KM. Djo adalah sistem pendinginan tertutup, dimana pada sistem ini menggunakan media pendinginan air laut dan air tawar. Dalam sistem pendinginan minyak lumas tertutup ini air dipompa dimasukan ke dalam pendingin minyak lumas oil cooler untuk mendinginkan minyak lumas yang berasal dari tangki endap kemudian air laut tersebut dialirkan ke pendingin air tawar water cooler untuk mendinginkan air tawar tersebut, air laut tersebut dikeluarkan melalui lambung kapal. Sedangkan air tawar dan minyak lumas yang telah didinginkan oleh air laut dialirkan ke mesin induk untuk mendinginkan dan melumasi mesin tersebut. Sirkulasi minyak pelumas ditunjukkan pada gambar Didalam pendingin minyak lumas oil cooler ini, penyerahan panas dilakukan secara tidak langsung dimana minyak lumas dan air laut dipisahkan oleh dinding-dinding pipa. Penyerahan panas dilakukan melalui dinding-dinding pipa tersebut. Minyak lumas setelah keluar dari pendingin minyak lumas harus mencapai temperature ideal antara 50o C - 60o C. Gambar Sirkulasi Minyak Pelumas c. Proses Perawatan Sistem Pelumasan Mesin Diesel Sistem pelumasan merupakan sistem yang sangat berpengaruh besar terhadap kinerja mesin. Untuk itu kita harus selalu merawat/memelihara sistem ini, apabila sistem ini diabaikan dapat merusak mesin itu sendiri KM. Djo penggantian minyak pelumas selalu dilakukan setelah 1200 jam kerja. Dengan cara minyak pelumas bekas dipompa dari tangki endap sumptank. Setelah tangki endap kosong kemudian disemprot dengan udara bertekanan untuk membersihkan kotoran-kotoran, pecahan-pecahan bahan yang mengendap di tangki endap tersebut. Mengukur kapasitas minyak pelumas dengan menggunakan atat ukur sounding type, tambahkan minyak pelumas bila perlu sesuai dengan buku pedoman servicenya, dan perhatikan juga kondisi viskositas dari minyak pelumas tersebut. Carter Engineblock Turbocharger Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135 Volume I No. 1. Mei 2019. 24 Selain mengganti atau membersihkan filter periksa juga minyak lumas, pipa-pipa saluran minyak lumas pun harus diperhatikan karena apabila terjadi kebocoran pada pipa-pipa saluran tersebut maka akan mengakibatkan borosnya minyak lumas dan tekanan pun akan mengalami penurunan. Untuk memeriksa pipa-pipa saluran minyak lumas mesin harus dihidupkan dengan begitu akan diketahui apakah ada atau tidaknya kebocoran-kebocoran pipa-pipa saluran tersebut. Perhatikan juga pada sambungan-pambungan dan packing-packingnya. Pada sistem pendinginnya pun harus mendapat perhatian dengan selalu memperhatikan pada alat ukur berapa temperature yang keluar dari pendingin minyak lumas ini dan selalu memperhatikan pipa-pipa air lautnya. B. Pembahasan Adapapun pembahasan rumusan masalah sebagai berikut a. Proses Pelumasan Proses pelumasan mesin induk di KM. Djo menggunakan sistem pelumasan carter kering seperti ditunjukkan pada gambar dimana minyak lumas yang telah melumasi bagian-bagian yang bergerak jatuh ke dalam carter dan kemudian dihisap oleh sebuah pompa dan dialirkan ke sebuah filter yang berguna untuk menyaring minyak lumas tersebut dari serbuk. Pecahan-pecahan bahan, partikel-partikel logam atau pun kotoran-kotoran yang berasal dari bidang kerja yang rusak. Kemudian dialirkan menuju cooler untuk mendinginkan minyak lumas sebelum dimasukkan ke dalam Purifier untuk diteruskan atau dibersihkan lebih lanjut ke dalam mesin induk dan disebarkan ke bagian-bagian yang memerlukan pelumasan. Karena mesin ini menggunakan sistem pelumasan carter kering maka diperlukan sebuah pompa yang berfungsi untuk menyalurkan atau mengalirkan minyak lumas ke komponen-kompone yang bergerak dengan suatu tekanan. Pompa yang dipergunakan adalah jenis pompa roda gigi, dimana pompa ini akan hidup secara otomatis setelah mesin dihidupkan karena pompa ini telah dihubungkan dengan poros engkol mesin itu sendiri. Gambar Proses Pelumasan b. Kendala pada saat pelumasan Kendala yang dihadapi pada saat pelumasan adalah 1. Mengenai minyak lumas yang mengalami kerusakan encer yang disebabkan oleh suhu minyak lumas melebihi suhu normal dan tercampurnya minyak lumas dengan cairan lain. 2. Mengenai tekanan minyak lumas yang selalu kering dari ketentuan. c. Upaya Pelumasan untuk mendapatkan tekanan yang diharapkan Tekanan dari minyak lumas harus mencapai tekanan 5kg/cm atau yang telah ditentukan. Apabila tekanan minyak lumas berkurang maka akan mengakibatkan minyak lumas tidak dapat mencapai bagian-bagian yang kecil cela-cela yang memerlukan pelumasan karena salah satu fungsi dari minyak lumas yaitu harus dapat memberikan suatu lapisan minyak flim antara dua permukaan yang bergesekan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kurangnya tekanan minyak lumas adalah dengan memeriksa saluran-saluran minyak lumas jangan sampai ada kebocoran pada saluran tersebut karena dapat menurunkan tekanan juga akan mengakibatkan borosnya minyak lumas karena Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135 Volume I No. 1. Mei 2019. 25 terbuang. Selain kebocoran pada saluran-saluran pada minyak lumas juga perlu diperhatikan pompa tekan mimyak lumas. C. Pemecahan masalah Kendala-kendala yang timbul selama kegiatan pelumasan dilaksanakan dan diusulkan untuk mengatasi, menanggulangi kendala-kendala tersebut dengan menekan sekecil mungkin akibat yang ditimbulkan, adapun kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan upaya sebagai berikut a. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kerusakan pada minyak lumas encer yang disebabkan karena suhu minyak lumas melebihi batas normal dan tercampurnya minyak pelumasan dengan cairan lain adalah sebagai berikut 1 Pemeriksaan dan penggantian saringan/filter Fungsi dari pada saringan oli adalah untuk menyaring kotoran-kotoran yang terkandung dalam oli, oli didalan carter sebelum di pompa dan melumasi bagian-bagian yang bergerak dimasukkan terlebih dahulu ke dalam saringan/filter untuk penyaringan, karena oli setelah melumasi bagian-bagian yang bergerak akan membawa pecahan-pecahan bahan kotoran. Semakin lama penyaringan tersebut maka akan semakin bertumpuk kotoran-kotoran yang mengendap pada saringan tersebut. Kemudian akan menghambat saluran-saluran oli tersebut. Untuk itu perlu diadakan pemeriksaan saringan/filter tersebut. Langkah-langkah pemeriksaan saringan oli a Meletakkan bak penampungan dibawah untuk menyaring minyak lumas yang ada pada saringan/filter. b Melepaskan filter dengan alat khusus. c Melepaskan pengikat saringan dan keluarkan saringan. d Bongkar saringan minyak lumas. e Periksa elemen-elemen filter minyak lumas, bersihkan jika terlalu kotor atau rusak berat harus diganti. f Periksa pegas-pegas filter, jika lemah atau berubah bentuk maka harus diperbaiki atau diganti dengan yang baru. g Pasang kembali, pergunakan gasket yang baru untuk pemasangan kembali. h Apabila setelah pemeriksaan saringan oli mesin mengalami kerusakan maka saringan oli tersebut harus diganti dengan yang baru. 2 Cara pembersihan cooler Cara membersihkan cooler yaitu tutup valve inlet dan outlet air pendingin dengan membuka baut-baut pipa penghubung ke minyak lumas setelah itu buka tutup cooler. Setelah tutup cooler terbuka dengan menggunakan rotan tiap-tiap lubang disogok satu per satu sampai kotoran-kotorannya hilang atau keluar. Setelah itu dengan menggunakan udara tekan lubang-lubang tadi di semprot untuk membersihkan debu-debu dan kotoran-kotoran yang masih tertinggal di dalam lubang-lubang cooler tersebut. Apabila terjadi kebocoran didalam pendingin minyak lumas oil cooler terutama pada pipa-pipa saluran air laut maka minyak lumas dan air laut akan tercampur dan akan mengakibatkan minyak lumas menjadi encer. Untuk itu kita harus selalu mencermati ciri-ciri minyak lumas yang berbeda di tangki endap, antara lain sebagai berikut a. Tanda-tanda minyak lumas tercampur air tawar  Berwarna coklat susu atau mendekati warna abu-abu,  Rasanya tawar. b. Tanda-tanda minyak lumas tercampur air laut  Berwarna kecoklat-coklatan atau mendekati keabu-abuan.  Rasanya asin. c. Tanda-tanda minyak lumas tercampur bahan bakar.  Kekentalan viscositet dari minyak lumas menjadi encer.  Tanda-tanda minyak lumas harus diganti  Warna hitam pekat Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135 Volume I No. 1. Mei 2019. 26  Kekentalan viscositet menurun atau encer. Maka apabila terjadi kebocoran pada pipa-pipa saluran air laut tersebut dengan segera pipa-pipa kita tambal bila memungkinkan, apabila tidak maka gantilah pipa-pipa tersebut dengan pipa yang baru b. Upaya yang dilakukan agar tekanan minyak lumas mencapai tekanan yang diharapkan. 1 Pemeriksaan pada pipa-pipa saluran minyak lumas Pemeriksaan pada pipa-pipa saluran minyak lumas biasanya dilakukan pada waktu mesin itu jalan atau dihidupkan, seandainya ada kebocoran maka minyak lumas ada yang menetes keluar dari pipa. Ini biasanya terjadi pada sambungan-sambungan pipa yang tidak tepat atau rusak, maka apabila hal ini terjadi packing segera. Kebocoran juga dapat disebabkan oleh banyaknya lumpur dalam pipa-pipa yang dapat menyebabkan tersumbatnya saluran pipa-pipa tersebut. Karena tekanan dari minyak lumas yang tinggi akan mengakibatkan pipa-pipa saluran minyak lumas pecah dan ini harus segera diperbaiki bila memungkinkan atau diganti. 2 Pemeriksaan pada pompa tekan minyak lumas. a Keluarkan minyak lumas sampai habis. b Lepas bak carter. c Lepas baut pengikat pompa. d Bersihkan pompa minyak lumas dengan menggunakan solar. e Lepaskan bagian-bagian pipa minyak lumas. f Periksa cela antara roda gigi. g Periksa kerenggangan roda gigi penggerak. h Periksa kerenggangan roda gigi yang digerakkan. i Periksa celah antara roda gigi dengan tutup pompa. j Bandingkan hasil pengukuran diatas dengan pedoman buku servicenya. Selain pada roda gigi pompa juga harus di perhatikan pada ball bearingnya kemungkinan ball bearing tersebut aus sehingga mengakibatkan putaran mesin tidak normal. Apabila tekanan minyak lumas masih rendah maka pompa minyak lumas tersebut harus diganti dengan yang baru. Apabila tidak diganti maka akan mengakibatkan kerusakan pada mesin Sularso, Harua KESIMPULAN Kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut a. Proses pelumasan Mesin Induk KM. Djo menggunakan sistem pelumasan carter kering, dimana sistem ini menampung minyak pelumas diluar mesin induk. Metode yang dilakukan untuk perawatan minyak lumas adalah dengan memehatikan viscositas minyak lumas dan jam kerja minyak lumas tesebut. b. Kendala yang sering dialami pada saat pelaksanaan pelumasan mesin Induk KM. Djo adalah minimnya pengalaman dan keteampilan awak kapal dalam melaksanakan perawatan lubricating oil separator karena faktor usia dan masa kerja yang baru c. Upaya untuk mencapai tekanan yang diharapkan adalah dengan memperhatikan kwalitas minyak lumas dan penggantian minyak lumas dapat memperkecil kerusakan pada mesin tersebut dan berikan minyak lumas sesuai dengan type dan jam kerja pada kapal. DAFTAR PUSTAKA Rasyid, AMK B. 2001. Prinsip Pelumasan. Suabaya Gramedia Pustaka Utama. Jusak, 2006. Pelumasan Mesin Induk Jakarta Liberti Pustaka. Sularso, Harua Tahara. 1983. Pompa Pelumas di Kapal Jakarta Pradnya Paramita. Wijaya, Budi Hendarto. 2010. Type Pelumasan Mesin Induk Jakarta Liberti Pustaka. ... Sistem pelumasan ini sangat penting dan dibutuhkan didalam mengoperasikan kapal seperti mesin induk Mustain et al., 2019 dan khususnya kompresor, karena pelumasan berfungsi sebagai pelumas untuk melumasi bagian-bagian dari kompresor. Selain itu juga berfungsi untuk melumasi bagian yang bergerak berputar supaya tidak mudah rusak, cepat aus dan patah. ...Margo SiswoJoko SubektiPurwantonoYudhi SetiyantaraAn air compressor is an auxiliary machine used to compress gases that usually suck air from the atmosphere, in addition to sucking air or high-pressure gases from atmospheric pressure. The purpose of this study is to determine the efforts made in carrying out two-level air compressor maintenance on the KM SK 3 ship owned by PT. Trasindo diamonds in an effort to produce high-pressure air when sailing. This research method is qualitative descriptive analysis. Data collection techniques are obtained through field research by combining interview, observation, and documentation methods. The results showed that the maintenance of the air compressor on the KM SK 3 ship to produce high-pressure air has been carried out properly according to the manual book. The efforts made include carrying out maintenance and checking regularly and always paying attention to the lubrication and cooling system. Another effort made in compressor maintenance is the creation of a schedule for each change of lubricating oil, in order to monitor each change of lubricating oil. Furthermore, during docking and emergency situations, check the piston rings, connecting rods and non-return valves. Kompresor udara merupakan suatu permesinan bantu yang digunakan untuk memampatkan gas yang biasanya menghisap udara dari atmosfer, selain itu untuk menghisap udara atau gas yang bertekanan tinggi dari tekanan atmosfer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan dalam melakukan perawatan kompresor udara dua tingkat di kapal KM SK 3 milik PT. Berlian Trasindo dalam usaha untuk menghasilkan udara bertekanan tinggi saat melakukan pelayaran. Metode penelitian yang diguanakan adalah kualitatif deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data didapatkan melalui penelitian lapangan field research dengan penggabungan metode interview, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan perawatan kompresor udara di kapal KM SK 3 untuk menghasilkan udara bertekanan tinggi sudah dilakukan secara baik sesuai manual book. Upaya yang dilakukan diantaranya melakukan perawatan dan pengecekan secara rutin dan selalu memperhatikan sistem pelumasan dan pendinginan. Selain itu juga memeriksa alat-alat sebelum digunakan seperti alat-alat pengaman, packing-packing, seal-seal dan lain sebagainya. Upaya lain yang dilakukan dalam perawatan kompresor adalah pembuatan jadwal setiap mengganti minyak pelumas, gunanya untuk memantau setiap penggantian minyak pelumas. Selanjutnya pada pada saat doking dan situasi darurat melakukan pemeriksaan pada ring piston, connecting rod dan non return valve.... e- ISSN 2722-1679p-ISSN 2684-9135 Volume 3 No. 2 November 2021 9 minyak lumas sesuai dengan tipe dan jam kerja pada kapal Hendrawan et al., 2021;Mustain et al., 2019. ...Andi HendrawanAris SasongkoMuhamad DaffaPelumasan pada sistem sistem mesin induk merupakan hal yang vital agar mesin dpat awet dan kinerja mesin menjadi optmal. Semakin jauh jarak tempuh maka suhu mesin induk akan naik karena kemampuan oli dalam melumasi mesin makin berkurang. Penelitian ini dilakukan dengan observasi pada mesin induk KM. LOGISTIK NUSANTARA 4 mengobservasi kenaikan suhu pada setiap titik perjalan. Kemudian dicatat dan analisa apakah terdapat pengaruh umur pelumas terhadap kenaikan suhu mesin. Hasil menunjukan bahwa terdapat pengaruh umu pelumas terhadap kanikan suhu mesin induk. Hal ini dikarena penurunan viskositas sehingga daya serap oli juga makin rendah.... Pengaruh turunnya tekanan minyak pelumas terhadap kinerja motor diesel penggerak utama di kapal AHTS Transko Balihe ini juga sebagai ruang lingkup pembahasan, dimana pembahasan ini memiliki tujuan a Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi turunnya tekanan minyak pelumas pada motor diesel; b Untuk mengetahui dampak yang terjadi jika tekanan minyak pelumas motor diesel menurun; c Untuk mengetahui tentang upaya yang dilakukan untuk menjaga tekanan minyak pelumas. Maka perawatan dan pemeliharaan mesin induk dipengaruhi oleh kinerja minyak pelumas Mustain, I., Hidayat, T., & Abdurohman., 2019 ...AbdurohmanThe AHTS Transko Balihe ship with a diesel motor as the main propulsion engine. Lubrication is a process that occurs in diesel motors with the aim of reducing the occurrence of heat due to friction, cooling the rubbing parts, avoiding the sound produced by the engine due to friction so that the engine sound will be smoother, avoiding power losses due to friction which means increasing mechanical immersion, and for surface protection against corrosion. The author in this study collected data on problems that arise, then literature studies and questionnaires or interviews which were then analyzed and presented descriptively. This discussion provides an overview of the causes of the decrease in lubricating pressure, namely in the sediment tank that lacks lubricating oil, dirty or clogged filters, too high or low viscosity of lubricating oil, less than optimal pump work, poor manometer, worn engine parts. And the decrease in lubricating oil pressure, such as hot temperatures, greater friction between pistons and cylinder liners and friction in the main bearings and crankpin bearings, also requires attention and maintenance of lubricating oil such as sediment tanks, clogged filters, viscosity of lubricating oil, pump relief work. the valve, the pipes that drain the lubricating oil, the condition of the manometer needle, some parts are wornZainul IbadDicki Nizar ZulfikaAtika Isnaining DyahPada zaman modern saat ini bidan industri khususnya di bidang otomotif. Di Indonesia kebutuhan akan kendaraan bermotor sangat tinggi. Sehingga menyebabkan produsen berlomba-lomba untuk memningkatkan kualitas produk yang dijualnya. Kinerja motor merupakan salah satu hal yang diperhatikan dalam kendaraan bermotor. Kinerja motor juga berpengaruh dari tipe sistempembuangan yaitu knalpot. Pada dasarnya penggunaan knalpot racing adalah sebagai balap motor karena knalpot racing tidak ada pengaruhnya pada sistem pembuangan oleh gas sisa dari pembakaran jadi tenaga yang di hasilkan juga sangat besar. Pada penelitian ini menungganakan motor Ninja Kawasaki 250 Full Injection. Masyarakat banyak yang tidak tahu seberapa besarpengaruh knalpot racing terhadap performa mesin. Dengan ini peneliti meneliti terkait pengaruh pemggunaan knalpot racing terhadap performa mesin yang berupa daya dan torsi. Maka terdapat beberapa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dalam menggunaan knalpot racing terhadap performa mesin yang dihasilkan oleh Ninja Kawasaki 250 Full Injection tahun 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hasil dari peneletian ini adalah mengetahui hasil daya dan torsi yang WilastariApriandi Manuntun SabilSecara alamiah tidak ada barang yang dibuat oleh manusia yang tidak dapat rusak, tetapi usia kegunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan berkala dengan suatu aktivitas yang dikenal sebagai adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang, atau memperbaikinya sampai mencapai suatu kondisi yang bisa dari penulisan ini untuk mengetahui penyebab tidak optimalnya kinerja kompresor utama terhadap pengisian botol angin, Serta proses penanganan tidak optimalnya kompresor. Metode yang digunakan dalam penulisan antara lain metode observasi atau pengamatan, metode interview atau wawancara dan metode studi hasil pembahasan yang telah diperoleh, KM. Hari Baru Indonesia mempunyai kendala pada kinerja kompresor antara lain terdapat karat pada katup isap kompresor, konsumsi oli kompresor yang boros, terdapat kebocoran pada sirkulasi pipa ke botol angin, serta kesalahan dalam pemilihan oli yang mengakibatkan komponen tidak awet. Proses perbaikan dan penanganan pada kompresor sangatlah penting dikarenakan menyangkut olah gerak ataupun untuk keperluan-keperluan lainnya. Tidak optimalnya kinerja kompresor salah satu penyebabnya adalah terdapat karat pada katup isap, udara luar yang masuk menyebabkan munculnya kerak dikarenakan udara tidak benar-benar bersih dan tidak kering. Cara mengatasi adanya karat ialah dengan melakukan penyekiran serta penggantian pada katup isap Mesin Induk JakartaJ H JusakJusak, 2006. Pelumasan Mesin Induk Jakarta Liberti Pustaka.
id fri 20 apr 2018 12 42 00 gmt looking for sun 22 apr. sistem pelumasan pada mesin kapal mesin dan kapal. free download here pdfsdocuments2 com mesin diesel kapal reparasi dan perawatan dosenkapal com april 22nd, 2018 - mesin diesel kapal walau pun mempunyai spesifikasi sendiri sendiri tergantung dari pabrik pembuatnya namun mesin diesel Sistem pelumasan mesin kapal yang paling penting adalah dari minyak pelumas itu sendiri. Minyak pelumas pada suatu sistem permesinan berfungsi untuk memperkecil gesekan-gesekan pada permukaan komponen-komponen yang bergerak dan bersinggungan. Selain itu minyak pelumas juga berfungsi sebagai fluida pendinginan pada beberapa motor. Karena dalam hal ini motor diesel yang digunakan termasuk dalam jenis motor dengan kapasitas pelumasan yang besar, maka system pelumasan untuk bagian-bagian atau mekanis motor dibantu dengan pompa pelumas. Sistem ini digunakan untuk mendinginkan dan melumasi engine bearing dan mendinginkan piston. Pada marine engine lubrication oil system dipengaruhi oleh beberapa kondisi operasi kapal seperti trim, roll & pitching serta list. Acuan regulasi untuk sistem pelumas sama dengan system bahan bakar yaitu section 11 rules volume 3. Dimana hal-hal yang harus diperhatikan dalam sistem pelumasan mesin kapal antara lain – Jika diperlukan pompa denga self priming harus dipakai section 11 – Filter pelumas diletakkan pada discharge pompa section 11 – Filter utama aliran harus disediakan system control untuk memonitor perbedaan tekanan section – Pompa utama dan independent stand by harus disediakan section 11 Lubrication oil system didesain untuk menjamin keandalan pelumasan pada over range speed dan selama engine berhenti, dan menjamin perpindahan panas yang berlangsung. Tangki gravitasi minyak lumas dilengkapi dengan overflow pipe menuju drain tank. Lubrication oil filter dirancang di dalam pressure lines pada pompa, ukuran dan kemampuan pompa disesuaikan dengan keperluan engine. Filter harus dapat dibersihkan tanpa menghentika mesin. Untuk itu dapat digunakan filter dupleks atau automatic back flushing filter. Mesin dengan output lebih dari 150 kw dimana supplai pelumas dari engine sump tank dilengkapi dengan simpleks filter dengan alarm pressure dirancang dibelakang filter dan filter dapat dibersihkan selama operasi , untuk keperluan ini sebuah shutt off valve by-pass dengan manual operasi. Suatu sistem pelumasan mesin kapal yang ideal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut Memelihara film minyak yang baik pada dinding silinder sehingga mencegah keausan berlebihan pada lapisan silinder, torak dan cincin torak. Mencegah pelekatan cincin torak. Merapatkan kompressi dalam silinder. Tidak meninggalkan endapan carbon pada mahkota dan bagian atas dari torak dan dalam lubang buang serta lubang bilas. Tidak melapiskan lak pada permukaan torak atau silinder. Mencegah keausan bantalan Mencuci bagian dalam mesin Tidak membentuk lumpur, menyumbat saluran minyak, tapisan dan saringan, atau meninggalkan endapan dalam pendingin minyak Dapat digunakan dengan sembarang jenis saringan Hemat dalam penggunaan. Memungkinkan selang waktu yang relatif lama antara penggantian. Memiliki sifat yang bagus pada start dingin. Prinsip Kerja Minyak pelumas dihisap dari lub. oil sump tank oleh pompa bertipe screw atau sentrifugal melalui suction filter dan dialirkan menuju main diesel engine melalui second filter dan lub. oil cooler. Temperatur oil keluar dari cooler secara otomatis dikontrol pada level konstan yang ditentukan untuk memperoleh viskositas yang sesuai dengan yang diinginkan pada inlet main diesel engine. Kemudian lub. oil dialirkan ke main engine bearing dan juga dialirkan kembali ke lub. oil sump tank. Baca juga Fungsi Jangkar Kapal Laut VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier di jakarta dan juga Jual Aki kapal, Jual Terpal, Jual jaring ikan, Jual Rantai kapal, Jual jangkar kapal, jual rantai baja, Jual navigasi kapal, Jual lampu kapal, sparepart kapal Jakarta, jual jaket pelampung dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal Rantai, rigging, wire rope, alat keselamatan kapal, peralatan safety, chemical product dll. Lihat produk kami lainnya di sini. Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp 081290808833 atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected] Atau lihat produk kami lainnya di sini. VELASCO INDONESIA PERSADA juga melakukan pengiriman melalui semua pelabuhan se-Indonesia seperti Pelabuhan Krueng Geukueh, Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Teluk Bayur, Pelabuhan Domestik Bandar Sri Junjungan Dumai, Pelabuhan Nongsa, Pelabuhan Tanjung Pandan, Pelabuhan Pulau Baai, Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Sunda Kelapa, Pelabuhan Pramuka, Pelabuhan Merak, Pelabuhan Adikarto, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Gili Trawangan, Pelabuhan Tenau, Pelabuhan Malundung, Pelabuhan Dwikora, Pelabuhan Palangkaraya, Pelabuhan Batu Licin, Pelabuhan Kampung Baru, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Polewali, Pelabuhan Tanjung Mas, Pelabuhan Pantoloan, Pelabuhan Kendari, Pelabuhan Soekarno-Hatta, Pelabuhan Gorontalo, Pelabuhan Yos Soedarso, Pelabuhan Ternate, Pelabuhan Fak-fak, Pelabuhan Jayapura, Pelabuhan Merauke, Pelabuhan Nabire, Pelabuhan Tanjung Api-api, Pelabuhan Laut Jambi. . 266 468 134 51 125 97 92 359

gambar sistem pelumasan mesin kapal